DHCP (merupakan kependekan dari Dynamic Host Configuration Protocol) adalah salah satu protocol pada jaringan komputer yang dapat memberikan atau meminjamkan IP address terhadap host yang berada dalam satu jaringan secara otomatis.
B.Latar Belakang
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)adalah layanan yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan alamat IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta alamat IP disebut sebagai DHCP client.
C.Maksud & Tujuan
1. Memberikan ip address secara otomatis kepada client yang terhubung dengan interface yang telah ditentukan.
2. Mengkonfigurasi dhcp server pada mikrotik pada interface tertentu.
D.Alat & Bahan
1. Mikrotik routerboard
2. PC untuk client
3. Kabel cross / straight
E.Jangka Waktu
Kurang dari 5 menit.
F.Tahap pelaksanaan
~> Langsung saja, kita buka aplikasi winboxnya. Lalu login dengan
Sudah masuk winbox, pilih IP -> DHCP Server.
Pilih DHCP Setup.
Di DHCP Server Interface, kita pilih interface yang mengarah ke client. Disini yang mengarah ke client adalah ether2. Lalu Next.
DHCP Address Space adalah network ip address ethernet 2 nya, dan berisi tanda netmasknya, misalnya ..../24. Biasanya ini sudah terisi otomatis, jadi kita hanya perlu Next.
Gateway for DHCP Network adalah gateway yang akan digunakan oleh client untuk terhubung ke internet. Ini juga terisi otomatis. Silahkan lanjut.
Addresses to Give Out adalah range atau dari ip berapa sampai ip berapa yang akan diberikan ke client. Terisi otomatis.
Nah, barulah DNS Server ini kita isi secara manual. Karena terkoneksi internet, kita membuat dua DNS, yaitu ip address internet, dan DNS google. Disini ip internet saya adalah 192.168.4.1. DNS google adalah 8.8.8.8. Ini sudah pasti bertujuan agar client dapat terkoneksi ke internet, sehingga ini harus diingat dan diseting dengan baik. Kemudian Next.
Lease Time adalah waktu dari DHCP Server untuk client. Maksudnya client akan mendapat layanan ip otomatis selama beberapa waktu, tergantung dari Lease Time ini. Ini juga terisi otomatis, tapi kalau ingin di ubah juga bisa, tergantung keperluan.
3d maksudnya 3 day (3 hari), DHCP Server berlangsung selama tiga hari. LANJUTTT..... :)
Setelah memberi jangka waktu untuk DHCP servernya, muncul tampilan Setup has completed successfully. OK.
Sekarang kita mengatus DNS Server. Disini DHCP Server dijadikan satu dengan DNS Server karena akan membuat klien terkoneksi ke internet, yang tentunya memerlukan DNS google dan ip address internet. Jadi ketika klien mendapat ip otomatis, juga mendapat DNS Server otomatis, dan tidak membuat DNS static/manual.
Pilih IP -> DNS.
Di tampilan DNS Settings, kolom Servers berisi dua DNS, sama dengan yang telah kita seting di DHCP setup tadi. Untuk lebih jelasnya, saya menambahkan 192.168.4.1 dan 8.8.8.8. Setelah itu centang Allow Remote Requests agar client dapat menerima DNS Servernya. Lalu Apply -> OK.
Sudah mengkonfigurasi, sekarang kita menguji server nya di client. Silahkan ubah setingan ip addressnya menjadi otomatis.
Sekarang buka Command Prompt. Lihat berapa ip address yang didapat dengan mengetikkan perintah ipconfig. Biasanya ip yang didapat berbeda host id dengan ip yang dibuat secara manual saat konfigurasi router. Terlihat juga gatewaynya, sama dengan yang diseting di server.
Kemudian kita hubungi gateway tersebut (ip address ether2). Ketikkan perintah ping 192.168.10.1. Jika ada bacaan Reply from 192.168.10.1; bytes=.... time=.... TTL=...., berarti kita sudah terhubung ke server dengan baik.
Saatnya menghubungi ip internet. perintahnya ping 192.168.4.1. Dan berhasil.
Ping juga 192.168.1.1. Hasilnya sama.
Barulah kita hubungi DNS google. ketikkan ping 8.8.8.8. Berhasil juga.......:)
Lanjut dengan ping google.com. BERHASIL.......
Dengan melakukan ping terhadap beberapa ip dan dns tadi, kita sudah terkoneksi ke internet.
sekian & terima kasih sudah berkunjung...
No comments:
Post a Comment